Peresmian

Diposting oleh:

Sejarah Berdirinya Ponpes Daar El Hasanah

RUHUL MA’HAD DAAR EL HASANAH

Selamat Datang di Yayasan Daar El Hasanah, Yayasan yang bergerak dibidang Pendidikan Keagamaan, Sosial dan Kemanusiaan. Salahsatu cabang Yayasan Daar El Hasanah bidang pendidikan adalah Pondok Pesantren Daar El Hasanah. Daarel Hasanah merupakan pondok pesantren yang menerapkan konsep perpaduan antara materi kepesantrenan dengan materi dari dinas pendidikan serta lebih mengutamakan akhlak, dan belajar di alam terbuka.

Ponpes Daar El Hasanah dirintis dan didirkan oleh Pemuda asal Jawilan KH. Bakroni Latar, S.Pd.I, Lc, MM bersama istrinya Ustd. Hj. Neneng Hasanah, Lc asal (Kp. Lame, Carenang Udik, Kec. Kopo), sejak tanggal 18 Oktober 2013 dan di Akta notariskan pada tanggal 23 Oktober 2014 melalui pejabat akta notaris Fachrul Kesuma Dharma, S.H, dengan akta notaris Yayasan Daar El Hasanah nomor 30.

Kemudian pada tanggal 16 Februari 2015 terdapat perubahan No. Akta Notaris menjadi No Akta Notaris 243. dan No. SK Kemenhumkam No : AHU-0002562.AH.01.04 Tahun 2015 yang telah di tetapkan di Jakarta pada tanggal 20 Februari 2015 oleh Prof. Harkristuti Harkrisnowo, S.H., M.A., Ph.D atas nama Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum.

Pada tanggal 29 mei 2016 Pondok Pesantren Daar El Hasanah launching dibuka dan diresmikan oleh Wk. Gubernur Banten, serta disaksikan oleh para alim ulama, tokoh agam, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, apartur pemerintah, dan masyarakat setempat.

Yayasan ini menaungi pendidikan formal dan nonformal, adapun pendidikan formal mulai dari tingkat : PAUD, SD/MI, DINIYAH, SMP, SMA, PAKET B, dan PAKET C yang didalamnya sarat kegiatan ekskul baik yang berkaitan dengan ekskul kepondokan maupun ekskul keterampilan lainnya.

Adapun kurikulum yang digunakan oleh Pondok Pesantren Daar El Hasanah adalah kurikulum terpadu yaitu hasil perpaduan antara materi kepondokan dan materi umum sesuai dengan kebijakan kementrian Pendidikan Nasional, dengan system seperti itu sehingga para santri diharapkan mahir dalam dua bidang ilmu yaitu ilmu Agama dan ilmu Umum.

Untuk mencapai semua tujuan diatas maka semua santri diwajibkan tinggal di asrama pondok selama dia menyelesaikan pendidikan di Ponpes Modern Daar El Hasanah (Boarding School). Daar El Hasanah tidak pulah-pilih dalam menerima santri, juga tidak memperhatikan latar belakang santri dan keluarganya, karena prinsip kami adalah bukan input terbaik yang dicari namun output santri yang berkelas dan berkualitas yang dijadikan tolak ukur keberhasilan.

Daar El Hasanah tidak membedakan mana simiskin dan sikaya, semua orang memiliki hak yang sama yaitu mendapatkan pengajaran yang terbaik, walaupun santri belum memiliki kemampuan dalam bidang keagamaan yang penting mau belajar Insyallah Daar El Hasanah akan memberikan pengajaran dan pendidikan yang terbaik, asalkan ada kerjasama dan dukungan dari semua pihak Insyallah semua akan menjadi terbaik.

SEJARAH PERJUANGAN MUDIR DAN MUDIROH

MERINTIS PONDOK PESANTREN DAAR EL HASANAH

Pendiri Daar El Hasanah banting tulang sekuat tenaga berfikir, berikhtiar dan berdo’a memperjuangkan pondok Daar El Hasanah agar bisa berdiri, dengan segala keterbatasan ilmu dan dana dalam merintis pondok tersebut KH. Bakroni Latar bersama istrinya Hj. Neng Hasanah melakukan beberapa upaya.

Upaya yang pertama pada tahun 2013 sebagai cikal bakal pondok yang pertama dirintis TBM (Taman Bacaan Masyarakat) Maktabah Jawilan, di Kp. Dukuh Sabrang, disana mudir DH mendidik dan mengajarkan anak-anak usia PAUD dan SD agar mereka mencintai membaca dan belajar Alhamdulillah berjalan lancar, setelah itu pada bulan Oktober 2013 beliau hijrah ke Kp. Lame, Desa Carenang Udik, Kec. Kopo disana mudir menikah dengan mudiroh pada tanggal 18 Oktober 2013.

Kemudian mudir bersama istrinya meneruskan perjuangannya untuk terus bergerak didunia pendidikan khususnya mendirikan pondok pesantren dengan konsep perpaduan materi kepesantrenan dengan materi dinas pendidikan/ umum. Kegiatan TBM pun diteruskan di Kp. Lame sekaligus mudir dan mudiroh membuka lembaga kursus komputer dan pelatihan bahasa (bimbel) di Mushola Al Amin.

Dirasa dengan TBM dan lembaga kursus tersebut merasa belum bisa maksimal dalam pembinaan akhlak, mental dan ilmu lalu pada tahun 2014 mereka membuat konsep system pendidikan pondok pesantren, dengan nama pondok yang diambil dari nama istrinya, sehingga dibentuklah nama pondok dengan nama Daar El Hasanah.

Kemudian mereka  memberanikan diri berusaha mencari lokasi tanah dengan maksud untuk didirikan pondok Daar El Hasanah, padahal waktu itu mereka tidak punya bekal/ modal untuk mendirikan pondok sama sekali.

Hanya dengan modal bismillah dan niat tekad yang kuat untuk mendirikan lembaga pendidikan/ pondok pesantren akhirnya mereka memberanikan diri untuk membeli tanah disalahsatu kassepuhan dan tokoh masyarakat di Kp. Pasir Awi, Desa Pudar, Kec. Pamarayan dengan cara bergaining yang bersifat mutualisme (bersepakat tanah tersebut dibeli dengan harga tinggi tapi dicicil).

Sebelum pembenahan kegiatan PKBM (proses kegiatan belajar mengajar) pondok berjalan mereka disibukan dengan harus membayar cicilan tanah tersebut dan baru terbayar 50% dari harga total tanah Rp. 50juta dan ironisnya fisik pondok tersebut pada masa itu belum terwujud karena keterbatasan biaya.

Hingga akhirnya mudir memutuskan untuk dapat meminjam gedung SDN Pudar, diluar dugaan ternyata proses kepengurusan izin meminjam gedung SDN tersebut pun berbelit dan sulit, mesti ada surat rekom dari kepala SD, komite, dan kepala UPTD Pamarayan, setelah ketiga rekomendasi itu mudir dapatkan kemudian langsung diajukan ke Dinas Pendidikan Kab. Serang, namun nyaris tidak ada jawaban.

Akhir kemudian mudir dan mudiroh balik kanan pulang kerumah halaman (Kp. Sabrang, Desa/Kec. jawilan) dirumah tua disana ia dilahirkan,  beliau mengadu dan menangis mohon do’a restu dari sang ibunda dan ayahanda tercintanya, sebenarnya enggan beliau bercerita bagaimana sulit nya perjuangan anaknya untuk mewujudkan pondok Daar El Hasanah.

Tapi dirasa beliau sudah merasa buntu, dan terpaksa lirih bercerita pada kedua orangtuanya, sambil dipeluk erat sang ibunda pipinya basah oleh butiran air mata, ibundanya berkata “CENG WIOS SOK PAKE TANEH BAPAK NU LEUWEUNG AWI DI KIDUL KEUR ACENG NGADAMEL PONDOK BAPAK SARENG EUMA RIDHO LILLAHITA’ALA”  artinya “NAK SUDAH PAKE TUH TANAH BAPAK DAN EUMA YANG HUTAN BAMBU DI SEBELAH SELATAN BUAT KAMU BIKIN PONDOK, BAPAK DAN EUMA RIDHO KARENA ALLAH” .

Mendengar ucapan itu mudir bahagia, sedih dan bingung, bahagia Allah memberikan solusi lewat wasilah ibu dan bapak nya, sedih dan bingung lantaran tanah itu merupakan hutan bambu dan jauh dari pemukiman serta tidak ada akses jalan masuk kelikasi tanah tersebut.

Akhirnya bismillah beliau dengan segala kemampuannya bersama istri dan keluarga serta kerabatnya membabat lokasi tersebut dan alhamdulillah bangunan pertama adalah saung berukuran 4×5 yang terbuat dari bambu yang dipake untuk belajar santri sekaligus tempat tidur mudir dan keluarga kecilnya juga terkadang difungsikan sebagai dapur umum.

Perjuangan mudir tidak berhenti disitu saja, beliau masih terus bergrilya hingga harus mencari jalan untuk masuk ke pondok Daar El Hasanah, lagi-lagi dengan keterbatasan dana akhirnya beliau harus numpang menggunakan jalan dengan harapan suatu saat nanti tanah tersebut bisa kebeli oleh pondok.

Namun orang yang punya tanah tersebut tidak menjual jika hanya sebagian untuk jalan pondok akhirnya beliau berusaha mencari jalan yang lain dan Alhamdulillah dengan izin Allah pondok Daar El Hasanah sekarang punya akses jalan walaupun dengan cara yang sangat menyakitkan dan melelahkan.

Ditengah perjalannya mudir berjuang mencari lokasi dan lain sebagainya juga beliau sambil mengurus perizinan pondok mulai dari akta notaris, SK Kemenkumham dan Kemenag Kab. Serang, dan Alhamdulillah berkat pertolongan Allah semua perizinan itu telah selesai bahkan untuk Akta notaris dan SK Kemenkumham itu dibayarkan oleh pejabat akta notaris Bpk.Fachrul Kesuma Dharma, SH (Jazakumullah Khoir, semoga beliau dan keluarganya selalu diberikan kesehatan dan umur yang panjang serta amal ibadahnya diterima Allah SWT Amin).

Kini Daar El Hasanah telah berjalan dan telah diresmikan oleh Wk. Gubernur Banten, pada tanggal 29 mei 2016 yang dihadiri oleh para kiai, para ustad, para tokoh masyarakat, tokoh pemuda,  aparatur pemerintah dan masyarakat setempat.

Di Daar El Hasanah kini telah berjalan pendidikan system boarding school untuk SMP dan SMA, juga ada tingkatan lembaga pendidikan penunjang lainnya seperti PAUD, Diniyah, Paket B, dan C. Semoga pengalaman berharga terkait tekad semangat dan kesabaran dalam berjuang dari tokoh pemuda jawilan tersebut (KH. Bakroni Latar, S.Pd.I, Lc, MM) bisa ditiru oleh kita semua, Amiin.

Bagikan:

Berikan Komentar

Chat Kami
1